Senin, 20 September 2010

MENGEJA SENJA DI MATA KEKASIH


: dialg erry amanda dan dam


birahi matahari telah mengendap di laut, cintaku
matamu tak lagi berkabut
dan cakrawala menggaris tegas batas:
percintaan laut dan langit

membaca gambar di layar monitor
muncul senyum wibawa om erry  amanda yang berpeci
ada juga wajah dimas yang melirik jarum jam yang berdetak
-- kapan mas pakai peci seperti eyang erry amanda? tanya ibu bidadari
-- iya, pakai peci bisa nutupi batok yang botak lho pak, celetuk anakanak
derai tawa pecah dan airmata keharuan pun tumpah

senja, wajahnya penuh bianglala
kami seperti mandi pelangi di lepas pantai
camar menyanyi 'kemesraan' saat sebuah suara jatuh dari langit:
katakan, peci bukan lambang iman
iman bukan aksesori
peci di kepala adalah jumlahan DPI IC trilyunan materi
universalitas yang harus dieksplorasi
kepustakaan agung bernama otak
itu yang harus dikopyahi
--apa kopyahnya?
moral dan iman
jadi, kopyah dan peci itu bukan simbol imam dan islam, sayangku!


kota beradat, september 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar